Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan (Khopkar, 1990).
Zat ini mempunyai ion yang sejenis dengan endapan primernya. Postpresipitasi dan kopresipitasi merupakan dua penomena yang berbeda. Sebagai contoh pada postpresipitasi , semakin lama waktunya maka kontaminasi bertambah, sedangkan pada kopresipitasisebaliknya. Kontaminasi bertambah akibat pengadukan larutan hanya pada postpresipitasi tetapi tidak pada kopresipitasi (Khopkar, 1990).
Analisis gravimetri dapat berlangsung baik, jika persyaratan berikut dapat terpenuhi (Vogel, 1990):
1. Komponen yang ditentukan harus dapat mengendap secara sempurna (sisa analit yang tertinggal dalam larutan harus cukup kecil, sehingga dapat diabaikan), endapan yang dihasilkan stabil dan sukar larut.
2. Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah dari larutan (dengan penyaringan).
3. Endapan yang ditimbang harus mempunyai susunan stoikiometrik tertentu (dapat diubah menjadi sistem senyawa tertentu) dan harus bersifat murni atau dapat dimurnikan lebih lanjut.
Langkah pengukuran pada gravimetri adalah pengukuran berat. Analit secara fisik dipisahkan dari semua komponen lainnya maupun dengan solvennya. Persyaratan yang harus dipenuhi agar garvimetri dapat berhasil ialah terdiri dari proses pemisahan yang harus cukup sempurna sehingga kualitas analit yang
tidak mengendap secara analit tidak ditentukan dan zat yang ditimbang harus mempunyai susunan tertentu dan harus murni atau mendekati murni. Jika tidak demikian hasil yang akan diperoleh akan salah. Pada umumnya dua hal yang perlu diingat pada penentuan faktor garvimetri; yaitu berat molekul analit yang merupakan pembilang dan berat zat yang ditimbang yang merupakan penyebut (Underwood, 1993). Prosedur Kerja:
A. Proses Pengendapan Klor Dengan Larutan AgNO3 0,1 N
1.Ditimbang 0,120 g NaCl
2.Dimasukkan kedalam beker gelas 200 mL dan dilarutkan kedalam 100 mL akuades lalu diaduk
3.Ditambahkan 1 mL HNO3 5 N
4.Ditambahkan setetes demi setetes AgNO3 0,1 N sampai larutan AgNO3 tidak menghasilkan endapan
5.Dipanaskan larutan sambil mengaduk ± 5 menit dengan kompor listrik
6.Didiamkan selama 2-3 menit sampai terjadi pemisahan endapan dan larutan jernih
7.Disimpan ditempat yang gelap selama 20 menit
B. Penentuan Berat Kosong Cawan
1. Digoyang krus porselin dalam oven 135-150 ºC selama 5 menit
2. Didinginkan dalam eksikator ± 15 menit
3. Ditimbang berat krus porselin
C. Proses Isolasi Dan Pengeringan Endapan
1.Disaring endapan dengan kertas saring
2.Dicuci endapan dengan 10 mL HNO3 0,04 N sebanyak 3 kali sampai bebas AgNO3
3.Dimasukkan endapan yang diperoleh kedalam krus yang telah diketahui beratnya
4.Dipanaskan krus porselin selama 15 menit pada suhu 135-150 ºC dalam oven
5.Didinginkan dalam eksikator ±20 menit
6.Ditimbang beratnya
referensi:
Day, R. A. Dan Underwood, A. L., 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga: Jakarta.
Khopkar, 2002, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press: Jakarta.
Vogel, A.I., 1994, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik Edisi 4, EGC: Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar